.

Sabtu, 26 Januari 2013

Taman Luxembourg, Paris

 
Taman Luxembourg, merupakan salah satu taman terbesar di tengah kota Paris. Boleh dibilang berada di kilometer nol,. Tidak jauh dari Universitas Sorbonne. Persis di belakang Gedung Senat yang megah. Dari Koperasi Restoran Indonesia, hanya berjarak 100 meter. Kurang lebih satu kilometer dari Sungai Seine yang membelah Paris yang dibayangi oleh Katedral Nontre Dame dan gedung-gedung bersejarah. Cara paling sederhana dan cepat untuk mengetahui sejarah Paris adalah naik kapal menelusuri sungai dan mengitar Pulau Saint Louis yang terletak di tengah sungai. Kapzl kalian akan dikawal dibuntutui oleh ratusan camar putih. Selama perjalanan, kalian akan mendengar tuturan sejarah Paris yang dituturkan secara garis besar kepada para penumpang.

Pada musim panas, taman ini menjadi tempat orang-orang berjemur sambil membaca. Ia juga berfungsi sebagai tempat pertunjukan, tempat hiburan dan bermain bagi anak-anak. Taman yang mencakup beberapa model taman, seperti taman model Inggris, di segala musim dijadikan daerah olahraga: jogging,tenis dan tai chichuan, Sekaligus tempat bersantai dan tentu saja juga tempat berkecan. Suasana kemesraan merupakan bagian dari pemandangan taman, apalagi di musim panas dan siapapan tidak ambil perduli. Menanggapnya hal demikian sebagai urusan pribadi yang bersaangkutan.
Menjelang jam 19:00 petang, penjaga taman yang berseragam seperti pakaian polisi, membunyikan sempritannya, mengingatkan para pengunjung bahwa taman segera akan tutup. 

 Taman besar yang berpagar besi berujung lancip seperti mata tombak setinggi kurang lebih 10 meter, diurus dengan baik oleh petugas khusus. Merekalah yang menyapu dedaunan rontok di musim gugur, menggunting dan membentuk tanaman-tanaman, menanam bunga. Mendangirnya. Menyiramnya . Sehingga taman senantiasa terawat dan asri Memberikan kenyamanan bagi para pengunjung.
Hal unik, satu-satunya di Paris, bahwa pagar besi taman ini sejak bertahun-tahun dimanfaatkan sebagai pameran foto permanen. Berlangsung siang-malam selama dua bulan dengan tema berbeda-beda. Pagar yang digunakan adalah bagian yang menghadapi jalan teramai yaitu simpang tiga Rue de Vaugirard yang menuju Universitas Sorbonne dan jalan Saint Michel mengarah ke Pntheon, tempat pemakaman atau perisirahatan putera-puteri terbaik Perancis


Tidak ada komentar:

Posting Komentar